22 Mei 2013 , Widatra Bhakti sebuah produsen cairan infus national meresmikan pabrik  keduanya dengan kapasitas terpasang 30 juta botol. saat ini total kapasitas  terpasang produksi Widatra mencapai 90 juta botol.  Dengan demikian Widatra Bahkti mengokohkan dirinya sebagai produsen cairan infus terbesar di asia tenggara yang mensuplay 50%  lebih pasar cairan infus Di Indoensia.

Hadir dalam acara peresmian tersebut adalah  Wakil Mentri kesehatan RI Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti,  Msc PhD, Mr Inchiro Otsuka President representatif Otsuka Farmaceutical Company,  Para pelanggan rumah sakit, Distributor Widatra dalam negeri maupun luar negeri  serta para mitra kerja PT. Widatra Bhakti.

Yang menarik dalam peresmian pabrik  megah dengan teknologi tinggi tersebut adalah nuasa ceremony yang mengambil tema traditional yakni Indoneian Heritage.  Latar panggung  yang memadukan budaya Jawa timuran dan bali sepeti topeng, gapura,
tarian banyuwangi dengan siluet  pura dan tarian pendet dari bali membuat acara menjadi apik yang  tercerabut dari akar budaya bangsa.

Pukul 08.15, Mr Ichiro Otsuka dan Rombongan dari Otsuka jepang tiba di Pintu gebang pabrik di sambut oleh managemen Widatra.  pengkalungan bunga Mr Ichiro oleh  Presiden Direktur PT Widatra Bhakti Bapak I Wayan Sudanta di ikuti penggkalungan bunga oleh Managemen Widatra kepada Para Pejabat Ostuka Pharmaceutical dan Otsuka Factory dari Jepang. Prosesi tersebut diiringi Kesenian hadrah dan pencak silat yang merupakan sebuah kesenian tradisional Jawa Timur. Kemudian Mr Inchiro Otsuka  naik di atas tandu di bawa ke tenda VVIP dengan  diikuti oleh Para petinggi otsuka jepang dan Otsuka Grup Indonesia serta  di sambut oleh para karyawan Widatra Bhakti di kanan kiri jalan menuju tenda VVIP sepangang 200 meter.

Mr Inchiro Otsuka yang tidak mengira disambut dengan meriah oleh Managemen dan karyawan Widatra  tersebut  kaget merasa  dan canggung  saat naik ke atas tandu. Namun kemeriahan ini di apresiasi cukp baik oleh Mr.  Ichiro Otsuka dan rombongan Otsuka Jepang.  Sebuah kemegahan acara yang tidak tercerabut  dari masyakat pasuruan yang santri.